Berdiam Diri Di Hadapan Tuhan

berdiam diri di hadapan Tuhan ~ Bahan renungan Kristen ini disadur dari renungan yang ditulis hamba Tuhan Absaon Kawangung. Kiranya bahan renungan Kristen yang akan disajikan dibawah ini boleh menjadi berkat, membuat iman bertumbuh, menginspirasi dan memotivasi para pembaca bahan renuangan Kristen ini. Tema bahan renungan Kristen kali ini bebicara tentang berdiam dirilah.

  

Sementara dunia terus menekankan pentingnya mencapai lebih, berbuat lebih, dan menjadi lebih, kita dapat mendapati diri kita terjebak dalam siklus aktivitas yang tak ada habisnya. Hari-hari kita terus bergulir cepat dengan dibayangi masalah makanan, janji temu dan tugas-tugas duniawi. 

Beberapa tanggung jawab ini sendiri kelihatannya seringkali sederhana. Namun jika semuanya menyerbu bersama-sama dari waktu ke waktu, kita bisa menjadi stres dan sangat jenuh. Karena itu kita perlu mengambil dua langkah tindakan.

1. Kita perlu menemukan waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan dan beristirahat di dalamnya Nya. Dalam Markus 6:31, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Beristirahat dalam Tuhan akan menyegarkan jiwa kita dan menenangkan pikiran-pikiran yang berkecamuk, membuat kita dapat menyerap kekuatannya.

2. Kita harus sering bertanya kepada diri sendiri, apakah semua aktivitas dalam hidupku ini penting dan dipilih Tuhan? Allah memberi perintah ini dalam firman-Nya, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mazmur 46:11). 

Pada dasarnya Bapa ingin kita bersikap tenang, dan sadar bahwa hidup kita ada di tangan-Nya. Dengan kepastian ini, kita dapat mengganti pergulatan dengan istirahat dan percaya. Apa pun yang kita lakukan dalam hidup ini, semuanya harus dilakukan untuk kemuliaan Tuhan. 

Sediakanlah waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan hari ini. Biarkan Dia memberikan kekuatan dan istirahat yang Anda perlukan. Sementara Anda melakukannya, mintalah Dia menunjukkan bagian-bagian hidup Anda yang tidak sepatutnya Anda “perjuangkan”. Dia ingin memberi damai dan sentosa kepada anak-anak-Nya. 

Baca juga: PEMIMPIN BUTA DAN BISU.