Menghidupi Firman Tuhan
Menghidupi firman Tuhan ~ Bahan renungan
Kristen ini disadur dari renungan spirit penuai edisi Oktober 2011. Kiranya
bahan renungan Kristen yang akan disajikan dibawah ini boleh menjadi berkat,
membuat iman bertumbuh, menginspirasi dan memotivasi para pembaca bahan
renuangan Kristen ini.
Bahan renungan Kristen ini diambil dari Yakobus 3:1-5. Nats yang menjadi fokus renungan ialah Yakobus 3:1, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat”.
Bahan renungan Kristen ini diambil dari Yakobus 3:1-5. Nats yang menjadi fokus renungan ialah Yakobus 3:1, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat”.
Menghidupi
firman Tuhan – Dewasa ini saya melihat sebuah fenomena yang cukup “menggembirakan”.
Apakah itu? Saya melihat banyak orang ramai-ramai memutuskan untuk menjadi
hamba Tuhan. Mereka berlatar belakang pengusaha, artis, tokoh politik, dan dari
kalangan profesi.
Sisi positifnya adalah mereka sudah menjadi publik figure sehingga suara mereka akan lebih didengar dan begitu menarik minat jemaat. Harus diakui bahwa orang-orang beken tersebut lebih mudah menarik jemaat untuk hadir dalam ibadah jika mereka yang melayani. Kenyataan menunjukkan bahwa ibadah yang dilayani oleh artis biasanya akan penuh sesak.
Sisi positifnya adalah mereka sudah menjadi publik figure sehingga suara mereka akan lebih didengar dan begitu menarik minat jemaat. Harus diakui bahwa orang-orang beken tersebut lebih mudah menarik jemaat untuk hadir dalam ibadah jika mereka yang melayani. Kenyataan menunjukkan bahwa ibadah yang dilayani oleh artis biasanya akan penuh sesak.
Secara pribadi,
saya merasa hal tersebut sah-sah saja, apalagi jika berita yang disampaikan
oleh artis atau publik figure tersebut sangat Alkitabiah, maka hal ini sangat
baik untuk pertumbuhan jemaat. Namun, banyak orang sering lupa bahwa menjadi
hamba Tuhan, khususnya pembicara atau pengkhotbah, bukan hanya soal
menyampaikan firman Tuhan, tetapi bagaimana kita melakukan dan menghidupi
firman Tuhan yang kita khotbahkan.
Dengan jelas
Yakobus menulis dan menyarankan agar jangan ada banyak orang dari antara kita
yang mau menjadi guru atau pembicara atau pengkhotbah. Mengapa? Sebab kita akan
dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Kita akan dihakimi menurut apa yang
telah kita ajarkan.
Sebab kesiapan kita untuk menjadi guru, pengkhotbah, atau pembicara, tidak hanya didasarkan pada apakah kita menguasai homiletika atau seni berkomunikasi, namun lebih berdasar pada apakah kita sudah menjalankan dan menghidupi firman Tuhan yang akan kita sampaikan tersebut?
Apa gunanya kita pintar berkhotbah namun tidak pintar untuk melakukan firman Tuhan? Kehidupan pelayanan semacam ini tentu tidak akan pernah berkenan di hadapan Tuhan. Jadi, persiapkanlah diri Anda untuk menjalankan dan menghidupi firman Tuhan terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk menjadi gutu atau pengkhotbah. Kwik
Sebab kesiapan kita untuk menjadi guru, pengkhotbah, atau pembicara, tidak hanya didasarkan pada apakah kita menguasai homiletika atau seni berkomunikasi, namun lebih berdasar pada apakah kita sudah menjalankan dan menghidupi firman Tuhan yang akan kita sampaikan tersebut?
Apa gunanya kita pintar berkhotbah namun tidak pintar untuk melakukan firman Tuhan? Kehidupan pelayanan semacam ini tentu tidak akan pernah berkenan di hadapan Tuhan. Jadi, persiapkanlah diri Anda untuk menjalankan dan menghidupi firman Tuhan terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk menjadi gutu atau pengkhotbah. Kwik
Menghidupi Firman Tuhan
Reviewed by Unknown
on
6:20 PM
Rating: