Bersaksi Tanpa Kata

Bersaksi tanpa kata - Rasul Paulus menulis: "Hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus ... teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Injil" - Filipi 1:27. Pada suatu pagi yang indah dan hangat di bulan Januari, saya bersama seorang rekan kerja sedang menikmati sarapan di sebuah kedai kopi terbuka di MacRitchie Reservation Park, Singapura. Danau yang indah dan taman-taman yang sangat bersih mengelilingi kami. Suasananya sunyi, tenang, dan permai dengan angin sepoi-sepoi yang berembus melintasi permukaan air.

Di sebuah meja tak jauh dari tempat duduk kami, seorang wanita muda duduk tenang sambil membaca Alkitabnya. Ia asyik membaca, sambil sekali-kali mengangkat kepala untuk merenungkan apa yang telah dibacanya. Ia tidak mengeluarkan satu kata pun, namun setiap orang di kedai kopi itu dapat melihat hati dan prioritasnya. Itu merupakan sebuah kesaksian yang lembut, meyakinkan dan diam.

Wanita itu tidak malu terhadap Kristus atau kitab-Nya. Ia memang tidak berkhotbah atau bernyanyi. Ia bersedia dikenal sebagai pengikut Sang Juruselamat, namun ia tidak perlu mengumumkan kesetiaan itu.

Dalam usaha membagikan pesan tentang Yesus, kita pada akhirnya harus menggunakan kata-kata, karena kata-kata diperlukan untuk menyampaikan Injil. Akan tetapi, kita pun dapat belajar dari teladan wanita ini.

Kadang-kadang kesunyian dari tindakan kita sehari-hari berbicara dengan lantang, mengungkapkan kasih kita kepada Tuhan. Dalam kerinduan kita untuk membagikan Kristus kepada dunia yang telah rusak ini, janganlah kita mengabaikan kesaksian diam kita atau bersaksi tanpa kata kita.

BERSAKSILAH BAGI KRISTUS MELALUI HIDUP DAN MULUT ANDA.
Bersaksi Tanpa Kata Bersaksi Tanpa Kata Reviewed by Unknown on 1:43 PM Rating: 5
Powered by Blogger.