Jangan Menyerah

Jangan menyerah ~ “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana” – Amsal 24:16. Anda pernah mendengar keluhan yg bernada putus asa berikut ini?

“Nasi sudah menjadi bubur”. Menurut beberapa sumber, arti dari “Nasi sudah menjadi bubur” diantaranya adalah: “Sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi”. “Kejadian atau perbuatan yang telah terlanjur terjadi atau dilakukan.” “Apa yang sudah terjadi jangan di sesali, sabar dan ikhlaskan yang telah terjadi. semua tak bisa kembali seperti semula”.

Kesan yang nampak dari ketiga arti tersebut pada dasarnya, semua yang sudah terlanjur terjadi sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, seolah-olah bermakna tidak ada harapan lagi, benarkah demikian?

Tentunya tidak benar, kita tentunya sepakat bahwa manusia selalu dekat dengan kegagalan, tapi bukan berarti kegagalan adalah akhir dari segalanya.
Ada lelucon mengatakan bahwa kalau nasi sudah jadi bubur tdk masalah, tinggal tambahkan cakwe, seledri, bawang goreng, sedikit kecap asin, sambal dan krupuk, pasti lezat rasanya.

Tetapi saya butuhnya nasi, bukan bubur, kalau begitu jual buburnya lalu belikan nasi, siapa tahu hal ini jadi peluang menjadi tukang bubur yang sukses…
Dalam kehidupan kita harus punya keyakinan, bahwa dibalik kegagalan, pasti ada kebaikan, meskipun nasi tidak didapat, tetapi bubur tetap bermanfaat.

Tuhan tidak pernah merencanakan kegagalan bagi setiap anak-anak-Nya. Dia adalah Tuhan tuaian! Pegang janji-Nya berikut ini: “Apa yg tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yg tidak pernah timbul didalam hati manusia; semua yg disediakan Allah untuk mereka yg mengasihi Dia” – 1 Korintus 2:9. Renungkan dan jadilah bijak.

Tuhan Yesus memberkati!
Jangan Menyerah Jangan Menyerah Reviewed by Unknown on 4:10 PM Rating: 5
Powered by Blogger.