Proses Menjadi Dewasa
"Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau" - Matius 16:22. Proses bertahap kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus tercatat dalam Injil dengan jelas sekali. Tuhan Yesus harus mengjar selama tiga setengah tahun, Ia harus mati di kayu salib pada waktu yang ditentukan oleh Allah Bapa.
Ia harus naik ke sorga dan orang percaya harus meneruskan karya keselamatan-Nya sampai ke ujung-ujung bumi. Injil harus sampai ke ujung bumi barulah Tuhan menyudahi sejarah dunia ini. Karena adanya proses bertahap ini, maka urut-urutan tindakan yang akan dilakukan oleh Tuhan menjadi penting.
Tuhan Yesus menyatakan kepada Maria ibu-Nya ketika Maria menghendaki agar Tuhan Yesus menolong keluarga pengantin yang mengadakan pesta saat air anggurnya habis: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, itu? Saat-Ku belum tiba" - Yohanes 2:4. Dari pernyataan ini diisyaratkan bahwa semua harus berjalan sesuai dengan urutan jadwal dalam bingkai proses yang bertahap.
Dalam mengajar dan mendewasakan murid-murid-Nya pun Tuhan Yesus juga dilelahkan oleh murid-murid-Nya sendiri yang tidak kunjung menjadi dewasa. Pernyataan yang cukup keras dilontarkan Tuhan ketika Ia turun dari gunung tempat Ia dipermuliakan. Ia menjumpai seorang anak yang sakit ayan tetapi murid-murid-Nya tidak bisa menyelesaikannya - Matius 17:17.
Kebodohan murid-murid juga nampak dalam berbagai peristiwa, seperti misalnya ketika Tuhan Yesus berbicara mengenai ragi orang Farisi. Murid-murid-Nya beranggapan bahwa Tuhan Yesus mempersoalkan roti. Pada hal Tuhan berbicara mengenai pengaruh buruk orang-orang Farisi. Rupanya pikiran murid-murid-Nya adalah roti semata-mata - Matius 16:1-12.
Juga ketika Petrus menghalangi kepergian Tuhan Yesus ke Yerusalem, mereka masih tidak mengerti bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk membangun Kerajaan Allah bukan Kerajaan Israel Raya - Matius 16:21-23; Kisah Para Rasul 1:4-6.
Walaupun mereka sudah diajar langsung oleh Tuhan Yesus, tetapi mereka pun tidak sekejap menjadi dewasa. Bahkan di antara mereka ada yang menjadi pengkhianat. Banyak lagi tindakan murid-murid Tuhan Yesus yang menunjukkan bahwa mereka belum dewasa, walaupun mereka selalu bersama-sama dengan Tuhan Yesus setiap hari. Tuhan Yesus tidak dapat membuat murid-murid-Nya dewasa dalam waktu sekejap. Dalam hal ini tidak ada proses instant untuk menjadi dewasa. Semua harus melalui proses bertahap yang sangat ketat.
Ia harus naik ke sorga dan orang percaya harus meneruskan karya keselamatan-Nya sampai ke ujung-ujung bumi. Injil harus sampai ke ujung bumi barulah Tuhan menyudahi sejarah dunia ini. Karena adanya proses bertahap ini, maka urut-urutan tindakan yang akan dilakukan oleh Tuhan menjadi penting.
Tuhan Yesus menyatakan kepada Maria ibu-Nya ketika Maria menghendaki agar Tuhan Yesus menolong keluarga pengantin yang mengadakan pesta saat air anggurnya habis: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, itu? Saat-Ku belum tiba" - Yohanes 2:4. Dari pernyataan ini diisyaratkan bahwa semua harus berjalan sesuai dengan urutan jadwal dalam bingkai proses yang bertahap.
Dalam mengajar dan mendewasakan murid-murid-Nya pun Tuhan Yesus juga dilelahkan oleh murid-murid-Nya sendiri yang tidak kunjung menjadi dewasa. Pernyataan yang cukup keras dilontarkan Tuhan ketika Ia turun dari gunung tempat Ia dipermuliakan. Ia menjumpai seorang anak yang sakit ayan tetapi murid-murid-Nya tidak bisa menyelesaikannya - Matius 17:17.
Kebodohan murid-murid juga nampak dalam berbagai peristiwa, seperti misalnya ketika Tuhan Yesus berbicara mengenai ragi orang Farisi. Murid-murid-Nya beranggapan bahwa Tuhan Yesus mempersoalkan roti. Pada hal Tuhan berbicara mengenai pengaruh buruk orang-orang Farisi. Rupanya pikiran murid-murid-Nya adalah roti semata-mata - Matius 16:1-12.
Juga ketika Petrus menghalangi kepergian Tuhan Yesus ke Yerusalem, mereka masih tidak mengerti bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk membangun Kerajaan Allah bukan Kerajaan Israel Raya - Matius 16:21-23; Kisah Para Rasul 1:4-6.
Walaupun mereka sudah diajar langsung oleh Tuhan Yesus, tetapi mereka pun tidak sekejap menjadi dewasa. Bahkan di antara mereka ada yang menjadi pengkhianat. Banyak lagi tindakan murid-murid Tuhan Yesus yang menunjukkan bahwa mereka belum dewasa, walaupun mereka selalu bersama-sama dengan Tuhan Yesus setiap hari. Tuhan Yesus tidak dapat membuat murid-murid-Nya dewasa dalam waktu sekejap. Dalam hal ini tidak ada proses instant untuk menjadi dewasa. Semua harus melalui proses bertahap yang sangat ketat.
Proses Menjadi Dewasa
Reviewed by Unknown
on
7:06 AM
Rating: