Sikap Dalam Panggilan Tuhan
Sikap dalam panggilan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk bahan renungan
kita hari ini diambil dari kitab Zefanya 3:14-18. Saudara tentu tahu siapa nabi
Musa. Di masa mudanya di tanah Mesir, Musa membunuh seorang bangsa Mesir.
Kemudian ia melarikan diri ke tanah Midian dan menjadi gembala selama 40 tahun
di sana. Lalu Tuhan memanggil Musa menjadi nabi-Nya di usianya yang ke-80
tahun. Karena masa lalunya, dan karena Musa merasa tidak pandai bicara, ia
menolak panggilan Tuhan. Hal ini tentu saja membuat Tuhan marah karena Dia
secara khusus sudah memilih dan mempersiapkan Musa untuk memimpin keluar bangsa
Israel dari tanah Mesir.
Di tengah perjalanannya ke Mesir bersama anak dan istrinya, Tuhan
berikhtiar untuk membunuh Musa. Hanya setelah Zipora, istri Musa, menyunat anak
mereka, menempelkan kulit khatan anaknya ke kaki Musa, dan berkata,
“Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku,” barulah Tuhan membiarkan Musa.
Peristiwa inilah yang mengubah hati Musa. Di titik inilah Musa menyadari bahwa
Tuhan ingin Musa sepenuhnya memercayai-Nya, mematuhi hukum dan perjanjian-Nya,
serta mengasihi-Nya. Tidak ada ruang untuk masa lalu dan keterbatasan Musa,
seperti yang dikhawatirkannya. Harunlah yang akan berbicara untuk Musa dan
tanda-tanda ajaib dari Tuhanlah yang akan memperlihatkan kuasa-Nya kepada
bangsa Israel dan Mesir.
Panggilan Tuhan dalam hidup Musa dapat menjadi gambaran akan panggilan
Tuhan dalam hidup kita. Panggilan Tuhan dalam hidup kita bersifat unik, yang
artinya hanya ditujukan untuk kita. Penyunatan anak Musa melambangkan
penyunatan hati kita. Penyunatan hati kita artinya perubahan hati kita, yang
tadinya penuh ketakutan dan keraguan, menjadi hati yang sepenuhnya memercayai
dan mengasihi-Nya.
Saudara mungkin punya masa lalu yang buruk dan merasa tidak memiliki
kemampuan yang cukup, sehingga Saudara ragu untuk memenuhi panggilan Tuhan.
Namun, ingatlah bahwa Tuhan telah mencuci semua masa lalu Saudara dengan
darah-Nya yang kudus. Ingatlah bahwa Tuhan adalah Sang Penyedia, yang
menyediakan dan memperlengkapi Saudara untuk masuk dalam rencana-Nya. Posisikan
diri Saudara seturut panggilan Tuhan tersebut, maka Tuhan sendiri yang akan
membelah Laut Merah itu untuk Anda.
Sikap Dalam Panggilan Tuhan
Reviewed by Unknown
on
7:03 AM
Rating: