Allah Sebagai Pencipta Kita
Allah sebagai pencipta kita - Nabi Musa terkait dengan Allah sebagai pencipta, menulis demikian: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" - Kejadian 1:1. Bab pertama Alkitab membahas tentang persoalan hidup yang paling mendasar. Bagian ini menyatakan bahwa Allah mengadakan segala sesuatu. Hal ini seharusnya memengaruhi cara kita menjalani hidup.
Penulis kitab Kejadian membuat pernyataan radikal bahwa ada satu Allah. Tentunya kebenaran ini bertentangan tajam dengan politeisme dan penyembahan berhala pada zaman kuno. Gambaran masing-masing hari penciptaan mencela berbagai dewa yang dipuja oleh para penyembah berhala di zaman Musa, dan menyatakan bahwa semua itu bukanlah allah sama sekali. Mereka hanyalah ciptaan satu-satunya Allah tunggal yang benar dan hidup.
Pada hari yang pertama, dewa terang dan kegelapan disingkirkan; hari kedua, dewa laut dan langit; hari ketiga, dewa bumi dan tumbuh-tumbuhan; pada hari keempat, dewa matahari, bulan dan bintang; hari kelima dan keenam, dewa binatang. Dan kemudian akhirnya, manusia. Meskipun semua orang dikaruniai oleh citra ilahi, mereka sebenarnya hanyalah makhluk ciptaan dan tidak boleh dipuja.
Penjelasan ini kemudian mendasari perjanjian bangsa Israel dengan Allah. Misalnya, mengapa sepuluh Perintah Allah melarang penyembahan terhadap allah-allah yang lain? Karena hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi. Mengapa pembunuhan tidak dapat dibenarkan? Karena manusia telah diciptakan serupa dengan gambar Allah.
Marilah kita menjadikan pengenalan terhadap Allah yang benar dan hidup menjadi tujuan kita. Allah sudah memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Cara yang digunakan-Nya ialah melalui penyataan umum, yaitu melalui alam semesta. Tetapi juga Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita melalui penyataan khusus. Penyataan khusus ini terdiri atas dua cara, yaitu: pertama, melalui inkarnasi Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus menjadi manusia; kedua, melalui firman yang tertulis, yaitu Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Penulis kitab Kejadian membuat pernyataan radikal bahwa ada satu Allah. Tentunya kebenaran ini bertentangan tajam dengan politeisme dan penyembahan berhala pada zaman kuno. Gambaran masing-masing hari penciptaan mencela berbagai dewa yang dipuja oleh para penyembah berhala di zaman Musa, dan menyatakan bahwa semua itu bukanlah allah sama sekali. Mereka hanyalah ciptaan satu-satunya Allah tunggal yang benar dan hidup.
Pada hari yang pertama, dewa terang dan kegelapan disingkirkan; hari kedua, dewa laut dan langit; hari ketiga, dewa bumi dan tumbuh-tumbuhan; pada hari keempat, dewa matahari, bulan dan bintang; hari kelima dan keenam, dewa binatang. Dan kemudian akhirnya, manusia. Meskipun semua orang dikaruniai oleh citra ilahi, mereka sebenarnya hanyalah makhluk ciptaan dan tidak boleh dipuja.
Penjelasan ini kemudian mendasari perjanjian bangsa Israel dengan Allah. Misalnya, mengapa sepuluh Perintah Allah melarang penyembahan terhadap allah-allah yang lain? Karena hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi. Mengapa pembunuhan tidak dapat dibenarkan? Karena manusia telah diciptakan serupa dengan gambar Allah.
Marilah kita menjadikan pengenalan terhadap Allah yang benar dan hidup menjadi tujuan kita. Allah sudah memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Cara yang digunakan-Nya ialah melalui penyataan umum, yaitu melalui alam semesta. Tetapi juga Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita melalui penyataan khusus. Penyataan khusus ini terdiri atas dua cara, yaitu: pertama, melalui inkarnasi Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus menjadi manusia; kedua, melalui firman yang tertulis, yaitu Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Allah Sebagai Pencipta Kita
Reviewed by Unknown
on
8:14 PM
Rating: